Kamis, 10 September 2015

Gereja atau Panggung Hiburan ??


Hai Sahabat KHOB KHUN, kangen rasanya bisa sharing lagi disini, karena sedikit kesibukan jadi terpakasa tidak bisa melanjutkan postingan hehehe. Kali ini saya ingin membahas sesuatu yang sedikit menggelitik saya akhir-akhir ini. Bahkan saya berfikir banyak yang tidak setuju dengan masalah yang akan saya bahas disini kali ini.

Sebuah pertanyaan yang akhirnya sedikit mengganggu saya. Di era zaman yang sudah berbeda dengan era zaman YESUS, kita tau pasti bahwa perkembangan Gereja semakin hari semakin berkembang juga. Semakin hari semakin banyak Gereja dengan berbagai denominasi serta pengajaran yang mungkin banyak macamnya, meskipun kita belajar dari satu kitab yaitu Alkitab yang sama, serta sama-sama menyembah satu TUHAN yaitu YESUS. Tapi jika kita mau lebih cermat, pasti akan banyak menemukan hal-hal yang baru contohnya tetang tata cara ibadah atau apa yang disajikan oleh Gereja itu sendiri.

Kebanyakan Gereja zaman sekarang kalau kita lihat banyak sekali Gereja bukan lagi hanya untuk menyembah dan memuji TUHAN, bukan lagi satu-satunya fokus kita adalah TUHAN tapi bisa dikatakan Gereja era sekarang berubah fungsi menjadi panggung hiburan. Menjadi lahan bisnis, menjadi tempat untuk menyalurkan hobi, menjadi tempat dimana kita bisa mencari relasi-relasi bisnis, menjadi  tempat pencari bakat, menjadi tempat mencari jodoh. Bukankah memilukan sekali jika seharusnya Gereja menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang benar-benar haus untuk mencari TUHAN, berkumpul dalam kesehatian namun berubah fungsi menjadi sesuatu yang seakan-akan menampilkan sesuatu yang rohani namun kenyatannya mencari sesuatu yang duniawi tapi sudah di cover dengan sesuatu yang berbau rohani.

Kenapa saya katakan Gereja sekarang berubah menjadi gereja panggung hiburan ?? Lihatlah betapa megahnya panggung yang dibangun dengan peralatan musik full band, lighting yang begitu megah, multimedia yang begitu canggih, sampai sound system yang benar-benar tidak kalah dengan acara show di TV. Dengan menampilkan pemain musik dengan team pujian  yang profesional bak artis, dengan tujuan rohani untuk menyenangkan hati TUHAN, tapi malah menjadi fokus utama menyenangkan hati jemaat, untuk menghibur jemaat yang datang sebagai penonton yang menikmati acara live show di Gereja. Supaya banyak yang tertarik datang ke gerejanya dan banyak yang investasi perpuluhan di gerejanya, bukankah hal ini gereja menjadi ladang bisnis yang menjanjikan ??? Ironis sekali Sahabat KHOB KHUN.

Bukan menjadi masalah jika sebuah Gereja di berkati lalu membuat isi gereja menjadi mewah dengan segala accsesories yang mewah juga. Namun yang menjadi masalah adalah mengapa justru hal-hal yang seperti ini yang dijadikan fokus utama dan lebih di perhatikan ketimbang Hadirat TUHAN.
Selain itu tidak lupa untuk menghadirkan artis-artis yang katanya sudah bertobat untuk membawakan sebuah lagu atau sekedar kesaksian, supaya bisa menarik perhatian para jemaat. Atau menampilkan pendeta yang bukan sekedar pintar berbicara tapi bisa nglawak juga, karena biasanya jemaat akan banyak yang datang jika pengkhotbahnya bisa membawakan sesuatu yang lucu. Jika itu yang di cari di Gereja kanapa tidak nonton saja sule justru lebih lucu atau undang saja sule ke gereja buat nglawak ??

Kalau kita mau jujur,secara tidak langsung justru lebih fokus pada apa yang disajikan oleh gereja dari pada Hadirat TUHAN itu sendiri, sebagai jemaat pasti akan terpukau dengan karya seni yang megah sedemikian rupa seperti lihat konser dari pada terpukau karena TUHAN. Banyak yang akan berdecak kagum melihat konser di gereja, karena dianggap lebih bisa menghibur, kalau di gereja serasa mata dimanjakan dengan hal-hal yang mengagumkan, serasa semua masalah hilang sekejap, beban masalah seperti sudah selesai, bisa tersenyum dan bersemangat saat di gereja. Tapi setelah pulang dari gereja, mulai marah-marah lagi, tidak bersukacita lagi, mulai bersungut-sungut lagi. 

Lalu buat apa ke gereja kalau pada akhirnya pulang gereja tidak mendapatkan apa-apa ?? damai sejahtera, sukacita tidak kebawa pulang, hanya sebuah hiburan semata. Kanapa seperti itu, karena Hadirat TUHAN, dijadikan fokus kedua. Lebih menonjolkan apa yang dilihat mata dari pada TUHAN yang seharusnya lebih di permuliakan dari pada hal-hal seperti itu.

Sahabat KHOB KHUN, kita bisa melihat bukan dari banyaknya jumlah jemaat dan mewahnya sebuah gereja bertumbuh, namun kita bisa melihat berapa jiwa yang benar-benar rindu akan Hadirat TUHAN, yang benar-benar berbuah dalam kehidupan kesehariannya, yang bisa menjadi terang dan berkat untuk orang-orang sekitarnya. Bukan dilihat juga dari pelayanannya di Gereja tapi dilihat dari motivasi kita melayani atau motivasi kita datang ke Gereja itu apa. Apakah ke Gereja hanya mencari sesuatu yang bersifat duniawi atau mencari TUHAN dengan kesungguhan hati.

“ Ada tertulis : Rumah-KU akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun” Matius 21 :13

YESUS Mengasihimu....

2 komentar:

  1. Topik lama, bahkan saking lamanya sudah ada sejak jaman Yesus. Yaitu si Maria dan Marta. Niatnya kelihatan melayani, tetapi sejatinya mencari penyembahan diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun menjadi masalah yang serius karena membuat TUHAN cemburu. Sekalipun dipandang secara kasat mata berbau rohani.

      Hapus